Senin, 11 Mei 2015

PENGORBANAN SEORANG IBU

Ijinkanlah saya bercerita tentang seorang Mama bagi saya

Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.
Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan pendidikan.
Di usiaku yang menanjak remaja, saya merasa bangga mempunyai seorang ibu yang sangat mulia hati nya, saya merasa ibu surga ku..ku sayang ibu selamanya
Mama, aku belajar banyak darimu. Semangatmu, perhatianmu kepada orang lain, kemauanmu dan kepercayaan dirimu.
Terima kasih atas doa-doa yang kau panjatkan untuk anak-anakmu
Nasehat-nasehatmu, air matamu dan motivasimu
Kangen sekali dengan masakan enakmu, obrolan ringanmu.
Aku harus menjadi anak ibuku yang berhasil, berani bermimpi dan memiliki potensi diri yang mewujudkannya menjadi aset


Tidak ada komentar:

Posting Komentar